Jumat, 08 Agustus 2014

Daftar Blog Teman Seangkatan

Friday, August 8, 2014


Daftar peserta pelatihan gel. 3/2014

Berikut ini adalah daftar peserta pelatihan BLK gelombang 3/2014

  1. Abdul Yusuf Maulana - entoentoento.blogspot.com
  2. Ahmad Alil Muttaqin - wateses.blogspot.com
  3. Aniyatul Harisa - aniyaqudsy.blogspot.com
  4. Atmim Nurona
  5. Eko Satriyo Nugroho - thinkallaboutanimal.blogspot.com
  6. Hibah Naqiyah - hibhib93.blogspot.com
  7. Joko Utomo - baksodora.blogspot.com
  8. Mochammad Milchanbelajarsantri2.blogspot.com [ klik di sini untuk meliha ]
  9. Muh.Nuril Huda - pakaianapik.blogspot.com
  10. Muhammad Izzul Ma'ali  - loram1.blogspot.com
  11. Muhammad Ridlwan - kakaridlwan.blogspot.com
  12. Pangestu Pinaringan Putri - pangestu-pp.blogspot.com
  13. Puji Andriyanto - mahkotacell05.blogspot.com
  14. Retno Anggrayni - reresanjaya.blogspot.com
  15. Rinata Febriyanti - febriyantirinata.blogspot.com
  16. Syahril Fauzi Maulana - syahrilfauzi990.blogspot.com
  17. Tri Desy Maharsono - maharsono.blogspot.com
  18. Ulin Nuha -
  19. Yogi Stephan - nasitahu.blogspot.com
  20. Yuliawati - nikitohary70.blogspot.com



Thursday, July 18, 2013


Daftar Kecamatan di Kudus (Latihan Membuat Table)

Kudus terdiri atas 9 kecamatan. Berikut adalah daftar kecamatan di kudus beserta nama Camat masing-masing.



NoNama KecamatanNama Camat
1Kecamatan KotaBergas Catursasi Penanggungan
2Kecamatan JatiHendro Martoyo
3Kecamatan BaeSoegiyanto
4Kecamatan GebogDjati Sholichah
5Kecamatan DaweDidik Sugiharto
6Kecamatan UndaanJoko Dwi Putranto
7Kecamatan KaliwunguEko Hari Djatmiko
8Kecamatan MejoboMundir
9Kecamatan JekuloAgus Budi Satriyo
hallooooo kawaaan ...!!

perkenalkan nama saya Mochammad Milchan, saya lahir di kota tercinta kota kudus, tanggal 3 juni 1996, hobi saya main plastation...! hehehe.. selain itu saya juga senang membaca buku-buku islami, novel, cerpen, terutama yang bertema cinta...! hehehe.. maklum lah anak muda..!film kesukaan saya adalah "NARUTO SHIPUDDEN" dan film-film lain yang bertemacinta dan super hiro..! warna kesukaan saya adalah warna hijau dan biru..! cita-cita saya adalah menjadi seorang guru karena menurut saya guru adalah pekerjaan yang mulia.............!!
motto hidup saya adalah " LIHATLAH ORANG YANG BERADA DI BAWAH KALIAN DALAM HAL DUNIA DAN LIHATLAH ORANG YANG BERADA DI ATAS  KALIAN DALAM HAL ILMU "..!  emmm,, sekian dari saya ..!! salam kenal dan semoga bahagia di dunia dan di akhirat..!!

cara membuat pupuk organik

CARA MEMBUAT PUPUK ORGANIK





Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanamanhewan, dan manusia.[1] Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.[2] Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya.[2] Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jeramibrangkasan, tongkol jagung, bagastebu, dan sabut kelapa), limbah ternaklimbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota(sampah).[2]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Sejarah penggunaan pupuk pada dasarnya merupakan bagian daripada sejarah pertanian.[3] Penggunaan pupuk diperkirakan sudah dimulai sejak permulaan manusia mengenal bercocok tanam, yaitu sekitar 5.000 tahun yang lalu.[3]Bentuk primitif dari penggunaan pupuk dalam memperbaiki kesuburan tanah dimulai dari kebudayaan tua manusia di daerah aliran sungai-sungai NilEfratIndusCina, dan Amerika Latin.[3] Lahan-lahan pertanian yang terletak di sekitar aliran-aliran sungai tersebut sangat subur karena menerima endapan lumpur yang kaya hara melalui banjir yang terjadi setiap tahun.[3] Di Indonesia, pupuk organik sudah lama dikenal para petani.[3] Penduduk Indonesia sudah mengenal pupuk organik sebelum diterapkannya revolusi hijau di Indonesia.[3] Setelah revolusi hijau, kebanyakan petani lebih suka menggunakan pupuk buatan karena praktis menggunakannya, jumlahnya jauh lebih sedikit dari pupuk organik, harganya pun relatif murah dan mudah diperoleh.[3] Kebanyakan petani sudah sangat tergantung pada pupuk buatan, sehingga dapat berdampak negatif terhadap perkembangan produksi pertanian.[3] Tumbuhnya kesadaran para petani akan dampak negatif penggunaan pupuk buatan dan sarana pertanian modern lainnya terhadap lingkungan telah membuat mereka beralih dari pertanian konvensional ke pertanian organik.[3]

Jenis[sunting | sunting sumber]

Pupuk kandang[sunting | sunting sumber]

Pupuk kandang
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang bisa dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambingsapi,domba, dan ayam.[4]. Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari air kencing (urin) hewan.[4] Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro.[4] Pupuk kandang padat banyak mengandung unsur hara makro, seperti fosfornitrogen, dankalium.[4] Unsur hara mikro yang terkandung dalam pupuk kandang di antaranya kalsiummagnesiumbelerangnatriumbesitembaga, danmolibdenum.[4] Kandungan nitrogen dalam urin hewan ternak tiga kali lebih besar dibandingkan dengan kandungan nitrogen dalam kotoran padat.[4]
Pupuk kandang terdiri dari dua bagian, yaitu:[4]
  1. Pupuk dingin adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan secara perlahan olehmikroorganisme sehingga tidak menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran sapi, kerbau, dan babi.[4]
  2. Pupuk panas adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan mikroorganisme secara cepat sehingga menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran kambing, kuda, dan ayam.[4]
Pupuk kandang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro dan mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan - bahan anorganik di dalam tanah, termasuk pupuk anorganik.[4] Selain itu, pupuk kandang bisa memperbaiki struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bisa optimal.[4] Pupuk kandang yang telah siap diaplikasikan memiliki ciri bersuhu dingin, remah, wujud aslinya tidak tampak, dan baunya telah berkurang.[4]Jika belum memiliki ciri-ciri tersebut, pupuk kandang belum siap digunakan.[4] Penggunaan pupuk yang belum matang akan menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan bisa mematikan tanaman.[4] Penggunaan pupuk kandang yang baik adalah dengan cara dibenamkan, sehingga penguapan unsur hara dapat berkurang. Penggunaan pupuk kandang yang berbentuk cair paling baik dilakukan setelah tanaman tumbuh, sehingga unsur hara yang terdapat dalam pupuk kandang cair ini akan cepat diserap oleh tanaman.[4]

Pupuk hijau[sunting | sunting sumber]

Pupuk hijau adalah pupuk organik yang berasal dari tanaman atau berupa sisa panen. Bahan tanaman ini dapat dibenamkan pada waktu masih hijau atau setelah dikomposkan.[4] Sumber pupuk hijau dapat berupa sisa-sisa tanaman (sisa panen) atau tanaman yang ditanam secara khusus sebagai penghasil pupuk hijau, seperti kacang-kacangan dan tanaman paku air (Azolla).[4] Jenis tanaman yang dijadikan sumber pupuk hijau diutamakan dari jenis legume, karena tanaman ini mengandung hara yang relatif tinggi, terutama nitrogen dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya.[4]Tanaman legume juga relatif mudah terdekomposisi sehingga penyediaan haranya menjadi lebih cepat.[4] Pupuk hijau bermanfaat untuk meningkatkan kandungan bahan organik dan unsur hara di dalam tanah, sehingga terjadi perbaikan sifat fisikakimia, dan biologi tanah, yang selanjutnya berdampak pada peningkatan produktivitas tanah dan ketahanan tanah terhadap erosi.[4]
Pupuk hijau digunakan dalam:[4]
  1. Penggunaan tanaman pagar, yaitu dengan mengembangkan sistem pertanaman lorong, di mana tanaman pupuk hijau ditanam sebagai tanaman pagar berseling dengan tanaman utama.[4]
  2. Penggunaan tanaman penutup tanah, yaitu dengan mengembangkan tanaman yang ditanam sendiri, pada saat tanah tidak ditanami tanaman utama atau tanaman yang ditanam bersamaan dengan tanaman pokok bila tanaman pokok berupa tanaman tahunan.[4]

Kompos[sunting | sunting sumber]

Kompos
Kompos merupakan sisa bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan, dan limbah organik yang telah mengalami proses dekomposisi ataufermentasi.[5] Jenis tanaman yang sering digunakan untuk kompos di antaranya jerami, sekam padi, tanaman pisanggulmasayuran yang busuk, sisa tanaman jagung, dan sabut kelapa.[5] Bahan dari ternak yang sering digunakan untuk kompos di antaranya kotoran ternak, urine, pakan ternak yang terbuang, dan cairan biogas.[5] Tanaman air yang sering digunakan untuk kompos di antaranya ganggang biru, gulma air, eceng gondok, dan Azolla.[5]
Beberapa kegunaan kompos adalah:[5]
  1. Memperbaiki struktur tanah.[5]
  2. Memperkuat daya ikat agregat (zat hara) tanah berpasir.[5]
  3. Meningkatkan daya tahan dan daya serap air.[5]
  4. Memperbaiki drainase dan pori - pori dalam tanah.[5]
  5. Menambah dan mengaktifkan unsur hara.[5]
Kompos digunakan dengan cara menyebarkannya di sekeliling tanaman.[5] Kompos yang layak digunakan adalah yang sudah matang, ditandai dengan menurunnya temperatur kompos (di bawah 400 c).[5]

Humus[sunting | sunting sumber]

Humus
Humus adalah material organik yang berasal dari degradasi ataupun pelapukan daun-daunan dan ranting-ranting tanaman yang membusuk (mengalami dekomposisi) yang akhirnya mengubah humus menjadi (bungatanah), dan kemudian menjadi tanah.[6] Bahan baku untuk humus adalah dari daun ataupun ranting pohon yang berjatuhan, limbah pertanian danpeternakanindustri makanan, agroindustri, kulit kayu, serbuk gergaji (abu kayu), kepingan kayu, endapan kotoran, sampah rumah tangga, dan limbah-limbah padat perkotaan.[6] Humus merupakan sumber makanan bagi tanaman, serta berperan baik bagi pembentukan dan menjaga struktur tanah.[6] Senyawa humus juga berperan dalam pengikatan bahan kimia toksik dalam tanah dan air.[6] Selain itu, humus dapat meningkatkan kapasitas kandungan air tanah, membantu dalam menahan pupuk anorganik larut-air, mencegah penggerusan tanah, menaikkan aerasi tanah, dan menaikkan fotokimia dekomposisi pestisida atau senyawa-senyawa organik toksik.[6]Kandungan utama dari kompos adalah humus.[6] Humus merupakan penentu akhir dari kualitas kesuburan tanah, jadi penggunaan humus sama halnya dengan penggunaan kompos.[6]

Pupuk organik buatan[sunting | sunting sumber]

Pupuk organik buatan adalah pupuk organik yang diproduksi di pabrik dengan menggunakan peralatan yang modern.[7] Beberapa manfaat pupuk organik buatan, yaitu:[7]
  1. Meningkatkan kandungan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.[7]
  2. Meningkatkan produktivitas tanaman.[7]
  3. Merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun.[7]
  4. Menggemburkan dan menyuburkan tanah.[7]
Pada umumnya, pupuk organik buatan digunakan dengan cara menyebarkannya di sekeliling tanaman, sehingga terjadi peningkatan kandungan unsur hara secara efektif dan efisien bagi tanaman yang diberi pupuk organik tersebut.[7]

Manfaat[sunting | sunting sumber]

Berbagai hasil penelitian mengindikasikan bahwa sebagian besar lahan pertanian intensif menurun produktivitasnya dan telah mengalami degradasi lahan, terutama terkait dengan sangat rendahnya kandungan karbon organik dalam tanah, yaitu 2%.[8] Padahal untuk memperoleh produktivitas optimal dibutuhkan karbon organik sekitar 2,5%.[8] Pupuk organik sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangipencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan.[8] Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan.[8] Sumber bahan untuk pupuk organik sangat beranekaragam, dengan karakteristik fisik dan kandungan kimia yang sangat beragam sehingga pengaruh dari penggunaan pupuk organik terhadap lahan dan tanaman dapat bervariasi.[8] Selain itu, peranannya cukup besar terhadap perbaikan sifat fisika, kimia biologi tanah serta lingkungan.[8] Pupuk organik yang ditambahkan ke dalam tanah akan mengalami beberapa kali fase perombakan oleh mikroorganisme tanah untuk menjadi humus.[8]Bahan organik juga berperan sebagai sumber energi dan makanan mikroba tanah sehingga dapat meningkatkan aktivitas mikroba tersebut dalam penyediaan hara tanaman.[8]
Penambahan bahan organik di samping sebagai sumber hara bagi tanaman, juga sebagai sumber energi dan hara bagi mikroba.[8] Bahan dasar pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman sedikit mengandung bahan berbahaya.[8]Penggunaan pupuk kandang, limbah industri dan limbah kota sebagai bahan dasar kompos berbahaya karena banyak mengandung logam berat dan asam-asam organik yang dapat mencemari lingkungan.[8] Selama proses pengomposan, beberapa bahan berbahaya ini akan terkonsentrasi dalam produk akhir pupuk.[8] Untuk itu diperlukan seleksi bahan dasar kompos yang mengandung bahan-bahan berbahaya dan beracun (B3).[8] Pupuk organik dapat berperan sebagai pengikat butiran primer menjadi butir sekunder tanah dalam pembentukan pupuk.[8] Keadaan ini memengaruhi penyimpanan, penyediaan air, aerasi tanah, dan suhu tanah.[8] Bahan organik dengan karbon dan nitrogen yang banyak, seperti jerami atau sekam lebih besar pengaruhnya pada perbaikan sifat-sifat fisik tanah dibanding dengan bahan organik yang terdekomposisi seperti kompos.[8]
Pupuk organik memiliki fungsi kimia yang penting seperti penyediaan hara makro (nitrogenfosforkaliumkalsium,magnesium, dan sulfur) dan mikro seperti zinktembagakobaltbariummangan, dan besi, meskipun jumlahnya relatif sedikit.[8] Unsur hara makro dan mikro tersebut sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman, terutama bagi pencinta tanaman hias. Banyak para pelaku hobi dan pencinta tanaman hias bertanya tentang komposisi kandungan pupuk dan prosentase kandungan nitrogen, fosfor dan kalium yang tepat untuk tanaman yang bibit, remaja, atau dewasa/indukan.
Fungsi unsur-unsur hara makro :
Nitrogen (N):
  • Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan
  • Merupakan bagian dari sel (organ) tanaman itu sendiri
  • Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman
  • Merangsang pertumbuhan vegetatif (warna hijau daun, panjang daun, lebar daun) dan pertumbuhan vegetatif batang (tinggi dan ukuran batang).
  • Tanaman yang kekurangan unsur nitrogen gejalanya: pertumbuhan lambat/kerdil, daun hijau kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat menguning dan mati.
Fosfor (P):
  • Berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman
  • Merangsang pembungaan dan pembuahan
  • Merangsang pertumbuhan akar
  • Merangsang pembentukan biji
  • Merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel
  • Tanaman yang kekurangan unsur fosfor gejalanya: pembentukan buah/dan biji berkurang, kerdil, daun berwarna keunguan atau kemerahan
Kalium (K):
  • Berfungsi dalam proses fotosintesis, pengangkutan hasil asimilasi, enzim, dan mineral termasuk air.
  • Meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit
  • Tanaman yang kekurangan unsur kalium gejalanya: batang dan daun menjadi lemas/rebah, daun berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau segar dan sehat, ujung daun menguning dan kering, timbul bercak coklat pada pucuk daun.
Pupuk organik juga berfungsi meningkatkan kapasitas tukar kation tanah dan membentuk senyawa kompleks dengan ion logam yang meracuni tanaman seperti aluminiumbesi, dan mangan.[8]

Pelestarian lingkungan[sunting | sunting sumber]

Tanaman penutup tanah (cover crop) dapat digunakan sebagai pupuk organik.
Penggunaan pupuk organik saja, tidak dapat meningkatkan produktivitas tanaman dan ketahanan pangan.[9] Oleh karena itu sistem pengelolaan hara terpadu yang memadukan pemberian pupuk organik dan pupuk anorganik perlu digalakkan.[9] Sistem pertanian yang disebut sebagaiLEISA (Low External Input and Sustainable Agriculture) menggunakan kombinasi pupuk organik dan anorganik yang berlandaskan konsep good agricultural practices perlu dilakukan agar degradasi lahan dapat dikurangi dalam rangka memelihara kelestarian lingkungan.[9] Pemanfaatan pupuk organik dan pupuk anorganik untuk meningkatkan produktivitas lahan dan produksi pertanian perlu dipromosikan dan digalakkan.[9] Program-program pengembangan pertanian yang mengintegrasikan ternak dan tanaman (crop-livestock) serta penggunaan tanaman legum baik berupa tanaman lorong (alley cropping) maupun tanaman penutup tanah (cover crop) sebagai pupuk hijau maupun kompos perlu diintensifkan.[9]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Sutanto, Rachman. (2002). Pertanian organik: Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Jakarta:Kanisius. ISBN 979-21-0187-X,9789792101874
  2. ^ a b c Suriadikarta, Didi Ardi., Simanungkalit, R.D.M. (2006).Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Jawa Barat:Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Hal 2. ISBN 978-979-9474-57-5.
  3. ^ a b c d e f g h i (Inggris) Honcamp, F. 1931. Historisches über die Entwicklung der Pflanzenernährungslehre, Düngung und Düngemittel. In F. Honcamp (Ed.). Handbuch der Pflanzenernährung und Düngelehre, Bd. I und II. Springer, Berlin.
  4. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w Parnata, Ayub.S. (2004). Pupuk Organik Cair. Jakarta:PT Agromedia Pustaka. Hal 15-18.
  5. ^ a b c d e f g h i j k l Djuarni, Nan.Ir, M.Sc., Kristian.,Setiawan,Budi Susilo.(2006). Cara Cepat Membuat Kompos. Jakarta:AgroMedia. Hal 36-38.
  6. ^ a b c d e f g (Inggris) FNCA Biofertilizer Project Group. 2006. Biofertilizer Manual. Forum for Nuclear Cooperation in Asia (FNCA). Japan Atomic Industrial Forum, Tokyo.
  7. ^ a b c d e f g (Inggris) Subba Rao, N.S. 1982. Biofertilizer in Agriculture. Oxford and IBH Publishing Co., New Delhi.
  8. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r (Inggris) Kloepper, J.W. 1993. Plant growth-promoting rhizobacteria as biological control agents. p. 255-274. In F.Blaine Metting, Jr. (Ed.). Soil Microbiology Ecology, Applications in Agricultural and Environmental Management. Marcel Dekker, Inc., New York.
  9. ^ a b c d e (Inggris) Cattelan, A.J., P.G. Hartel, and J.J. Fuhrmann. 1999. Screening for plant growth-promoting rhizobacteria to promote early soybean growth. Soil Sci.Soc.Am.J. 63: 1.670-1.680.